rekening dana pensiun
Persiapan keuangan perusahaan untuk menghadapai situasi yang tidak terduga
Beberapa tahun lalu perusahaan swasta dan perusahaan nasional Amerika serta negara-negara di Eropa menghadapi masalah perekonomian yang memburuk. Ketika kondisi perekonomian tidak baik dan daya beli masyarakat yang rendah berakibat terhadap menurunnya hasil produksi, omzet penjualan dan laba perusahaan, bahkan mencapai kondisi pengeluaran lebih besar daripada pemasukan. Hingga hari ini beberapa perusahaan besar di negara-negar tersebut sudah ada yang "gulung tikar" dan beberapa perusahaan yang sanggup bertahan namun kondisinya belum berhasil pulih benar tetapi mereka merugi besar akibat menjual assetnya dengan nilai jual rendah.
Berdasarkan pengamatan saya, kondisi terburuk justru datang ketika kondisi produktivitas menurun, perusahaan berada di dalam pilihan yang sulit:
1. Bertahan, berarti terus merugi
2. Memperkecil produksi, berarti harus melakukan PHK atau "merumahkan" karyawannya.
Tulisan saya kali ini khusus untuk menghadapi pilihan no 2.
Kenyataannya bahwa keputusan melakukan PHK atau "merumahkan karyawan" tidaklah sederhana, terlebih apabila beberapa waktu (bulan) terakhir keuangan perusahan justrumerugi. Dalam proses PHK dan "merumahkan karyawan" jelas membutuhkan dana besar sebagai uang pesangon. Besarnya dana yang dibutuhkan sangat variatif tergantung dari jumlah karyawan yang akan di PHK serta lama masing-masing dari mereka bekerja.
Kondisi yang terjadi waktu itu adalah demikan, dan akibatnya sungguh luar biasa buruk bagi perusahaan-perusahaan tersebut. Produksi dan penjualan berkurang, diteruskan = merugi semakin banyak bahkan uang kas perusahaan sudah tidak lagi mampu untuk membayar gaji pekerja, sementara pesagon adalah hak mutlak yang harus di keluarkan oleh perusahaan jika mereka memutuskan untuk menghentikan operasi dan melakukan PHK. Keputusan harus dibuat secepat mungkin. Pilihan yang paling memungkinkan adalah menjual asset perusahaan. Tapi sangat sulit untuk menjual asset perusahaan yang bernilai besar dalam waktu singkat dan yang terjadi adalah penjualan asset perusahaan dengan harga yang sangat jauh di bawah nilai ideal/harga dalam kondisi normal.
Berdasarkan dari fakta-fakta kisah kejadian di atas tersebut akhirnya saya menyikapinya dengan sebuah gagasan yang saya beri nama "retire fund account" atau rekening dana pensiun.
Kemudian gagasan ini saya sampaikan kepada rekan saya yang saat itu bekerja pada perusahaan keluarganya yang sedang menyusun perbaikan sistem keuangan perusaahannya. Kebetulan Perusahaan tersebut cukup besar dengan memiliki karyawan mencapai hampir 1.000 orang dan akhirnya di terapkan sistem tersebut dengan sukses hingga hari ini.
Penempatan kata "sukses" sebenarnya adalah hari ini perusahaan tersebut sudah tidak lagi khawatir apabila terjadi kondisi buruk pada perekonomian global yang berakibat pada perusahaan harus melakukan PHK ataupun "merumahkan karyawan".
Pemeritah memang telah memiliki satu program yang khusus menangani tentang pensiunan yaitu Jamsostek, tetapi dengan nilai premi anggota yang sangat kecil dan pengeluaran Uang Tanggungannyapun bukan sebagai uang pesangon melainkan ketika pekerja telah memasuki usia pensiun atau dapat di ambil bila pekerja telah berhenti dari pekerjaannya.
Cara kerja Retire Fund Account atau rekening dana pensiun
Prinsip dasar dari rekening dana pensiun ini adalah perusahaan secara teratur mencicil pesangon para pekerjanya setiap bulan yang di masukkan ke dalam satu rekening khusus milik perusaahan sendiri.
Secara umum perhitungan jumlah nilai pesangon = 1 bulan gaji untuk 1 tahun pengabdian.
contoh : bila Tuan A bekerja selama 5 tahun pada perusahaan X, kemudian diberhentikan oleh perusahaan X, maka saat itu perusahaan X akan membayarkan kepada Tuan A uang pesangon sebesar 5 kali nilai gaji terakhir yang di terimanya.
Pelaksanaan sistem retire found account
Gaji Tuan X =Rp 3.000.000;
maka pada saat tanggal gajian, selain perusahaan membayar gaji kepada Tuan X sebesar Rp 3.000.000; secara bersamaan perusahaan memasukkan Rp 300.000; ke dalam rekening dana pensiun milik perusahaan.
Maka yang terjadi apabila Tuan X telah bekerja selama 1 tahun, saldo rekening dana pensiun milik perusahaan telah berjumlah Rp 3.600.000; + bunga bank.
Dana ini sekalipun ada di dalam kendali perusahaan, tetapi perusahaan hanya akan menggunakan dana tersebut sebagai pilihan terakhir atau di saat genting dan harus melalui rapat pimpinan terlebih dahulu.
Tetapi dikarenakan sejak awal pengeluaran kas terhadap uang ini sudah dimasukkan ke dalam kategori biaya, maka pada prakteknya keuangan perusahaan sama sekali tidak terganggu. Justru yang terjadi adalah perusahaan semakin fokus untuk menghindari "kebocoran biaya" dan lebih bebas dan tenang dalam memutuskan pembelian asset baru atau menambah investasi untuk pengembangan usahanya dengan menggunakan kas perusahaan yang ada tanpa khwatir bila sewaktu-waktu secara mendadak harus terjadi PHK besar-besaran. Karena dana untuk keperluan tersebut sudah tersedia tanpa harus menjual assetnya secara terburu-buru dengan harga "obral". (wslukman)
Perbaikan untuk Indonesia dalam persiapan menghadapi perubahan ekonomi dunia yang bisa datang secara mendadak.
Berdasarkan pengamatan saya, kondisi terburuk justru datang ketika kondisi produktivitas menurun, perusahaan berada di dalam pilihan yang sulit:
1. Bertahan, berarti terus merugi
2. Memperkecil produksi, berarti harus melakukan PHK atau "merumahkan" karyawannya.
Tulisan saya kali ini khusus untuk menghadapi pilihan no 2.
Kenyataannya bahwa keputusan melakukan PHK atau "merumahkan karyawan" tidaklah sederhana, terlebih apabila beberapa waktu (bulan) terakhir keuangan perusahan justrumerugi. Dalam proses PHK dan "merumahkan karyawan" jelas membutuhkan dana besar sebagai uang pesangon. Besarnya dana yang dibutuhkan sangat variatif tergantung dari jumlah karyawan yang akan di PHK serta lama masing-masing dari mereka bekerja.
Kondisi yang terjadi waktu itu adalah demikan, dan akibatnya sungguh luar biasa buruk bagi perusahaan-perusahaan tersebut. Produksi dan penjualan berkurang, diteruskan = merugi semakin banyak bahkan uang kas perusahaan sudah tidak lagi mampu untuk membayar gaji pekerja, sementara pesagon adalah hak mutlak yang harus di keluarkan oleh perusahaan jika mereka memutuskan untuk menghentikan operasi dan melakukan PHK. Keputusan harus dibuat secepat mungkin. Pilihan yang paling memungkinkan adalah menjual asset perusahaan. Tapi sangat sulit untuk menjual asset perusahaan yang bernilai besar dalam waktu singkat dan yang terjadi adalah penjualan asset perusahaan dengan harga yang sangat jauh di bawah nilai ideal/harga dalam kondisi normal.
Berdasarkan dari fakta-fakta kisah kejadian di atas tersebut akhirnya saya menyikapinya dengan sebuah gagasan yang saya beri nama "retire fund account" atau rekening dana pensiun.
Kemudian gagasan ini saya sampaikan kepada rekan saya yang saat itu bekerja pada perusahaan keluarganya yang sedang menyusun perbaikan sistem keuangan perusaahannya. Kebetulan Perusahaan tersebut cukup besar dengan memiliki karyawan mencapai hampir 1.000 orang dan akhirnya di terapkan sistem tersebut dengan sukses hingga hari ini.
Penempatan kata "sukses" sebenarnya adalah hari ini perusahaan tersebut sudah tidak lagi khawatir apabila terjadi kondisi buruk pada perekonomian global yang berakibat pada perusahaan harus melakukan PHK ataupun "merumahkan karyawan".
Pemeritah memang telah memiliki satu program yang khusus menangani tentang pensiunan yaitu Jamsostek, tetapi dengan nilai premi anggota yang sangat kecil dan pengeluaran Uang Tanggungannyapun bukan sebagai uang pesangon melainkan ketika pekerja telah memasuki usia pensiun atau dapat di ambil bila pekerja telah berhenti dari pekerjaannya.
Cara kerja Retire Fund Account atau rekening dana pensiun
Prinsip dasar dari rekening dana pensiun ini adalah perusahaan secara teratur mencicil pesangon para pekerjanya setiap bulan yang di masukkan ke dalam satu rekening khusus milik perusaahan sendiri.
Secara umum perhitungan jumlah nilai pesangon = 1 bulan gaji untuk 1 tahun pengabdian.
contoh : bila Tuan A bekerja selama 5 tahun pada perusahaan X, kemudian diberhentikan oleh perusahaan X, maka saat itu perusahaan X akan membayarkan kepada Tuan A uang pesangon sebesar 5 kali nilai gaji terakhir yang di terimanya.
Pelaksanaan sistem retire found account
Gaji Tuan X =Rp 3.000.000;
maka pada saat tanggal gajian, selain perusahaan membayar gaji kepada Tuan X sebesar Rp 3.000.000; secara bersamaan perusahaan memasukkan Rp 300.000; ke dalam rekening dana pensiun milik perusahaan.
Maka yang terjadi apabila Tuan X telah bekerja selama 1 tahun, saldo rekening dana pensiun milik perusahaan telah berjumlah Rp 3.600.000; + bunga bank.
Dana ini sekalipun ada di dalam kendali perusahaan, tetapi perusahaan hanya akan menggunakan dana tersebut sebagai pilihan terakhir atau di saat genting dan harus melalui rapat pimpinan terlebih dahulu.
Tetapi dikarenakan sejak awal pengeluaran kas terhadap uang ini sudah dimasukkan ke dalam kategori biaya, maka pada prakteknya keuangan perusahaan sama sekali tidak terganggu. Justru yang terjadi adalah perusahaan semakin fokus untuk menghindari "kebocoran biaya" dan lebih bebas dan tenang dalam memutuskan pembelian asset baru atau menambah investasi untuk pengembangan usahanya dengan menggunakan kas perusahaan yang ada tanpa khwatir bila sewaktu-waktu secara mendadak harus terjadi PHK besar-besaran. Karena dana untuk keperluan tersebut sudah tersedia tanpa harus menjual assetnya secara terburu-buru dengan harga "obral". (wslukman)
Perbaikan untuk Indonesia dalam persiapan menghadapi perubahan ekonomi dunia yang bisa datang secara mendadak.